Friday, June 27, 2014

5 Lift untuk uji nyali

Elevator atau di sini lebih popular disebut lift sudah lazim terdapat pada gedung-gedung pencakar langit. Dengan alat transportasi internal itulah kita bisa dengan cepat mencapai lantai yang tinggi.

Di beberapa lokasi, ada beberapa lift yang dirancang membuat orang di dalamnya sport jantung. Kalau Anda tidak punya nyali lebih baik jangan coba ..... lift di bawah ini.

 
1. Swiss Skydive elevator
 


Swiss Skydive adalah elevator yang dirancang untuk memaju adrenalin Anda. Bagaimana tidak, elevator yang bisa naik di ketinggian ratusan kaki ini, bagian dasarnya dibuat dari kaca metalik berteknologi tinggi sehingga Anda bisa melihat pemandangan di bawah elevator (yang tentunya sangat membuat jantung berdesir) tanpa takut akan jatuh.

 
2. Stockholm Globe Arena elevator

 
 
Stockholm globe arena adalah konstruksi bangunan unik berbentuk separuh bola Golf yang ada di kota Stockholm. Salah satu yang terkenal dari bangunan ini adalah elevatornya, Anda bisa naik ke puncak bangunan dengan menggunakan elevator melingkar. Dan tentunya dengan elevator kaca agar Anda bisa menikmati pemandangan salju kota Stockholm serta sensasi ketinggianya.

 
3. Bailong elevator

 
 
Bailong Elevator adalah salah satu elevator outdoor tertinggi di dunia. Elevator ini berada di Tebing Wulingyuan di Zhangjiajie, China. Dengan elevator ini, Anda bisa menikmati sensasi ketinggian tebing dengan segala keindahanya di ketinggian 1.070 kaki (sekitar 300 meter)

 
4. Taipei 101's elevator

 
 
Bukan ketinggian yang menantang dari elevator ini, namun kecepatan naiknya. Bayangkan saja, elevator ini naik ke atas dengan kecepatan 37.7 mph. Tak heran jika elevator ini dinobatkan sebagai elevator tercepat di dunia. Anda bisa sampai ke lantai 10 dari lantai dasar hanya dalam beberapa detik saja.


 
5. Eiffel Tower Passenger Elevators

 
 
Inilah salah satu elevator paling terkenal di dunia, Eiffel Tower Passenger Elevators. Elevator inilah yang membawa pengunjung Menara Eiffel untuk bisa naik ke bagian atas menara Eiffel.

Elevator ini dirancang dengan bentuk yang terbuka sehingga pengunjung bisa menikmati keindahan menara Eiffel dan kota paris.

Bicara Bilingual bikin otak efisien

Orang yang sering berbicara dua bahasa rupanya memberi banyak manfaat buat otak. Dari hasil pemindaian citra otak, maka penggunaan otak jadi lebih efisien.

Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang berbicara beberapa bahasa ternyata lebih baik dalam hal multi-tasking. Dengan belajar beralih antarbahasa, otak akan menjadi terampil mengambil kontrol atas tugas dan waktu tertentu ketika mendapati informasi yang tidak perlu. Ini semacam fleksibilitas kognitif yang penting dalam banyak bidang kehidupan dan cenderung akan menurun karena usia.

 
Percobaan

Untuk mengetahui bagaimana bilingualisme bisa meningkatkan fungsi otak, Brian Gold, ahli syaraf di University of Kentucky, Lexington bersama rekannya, menempatkan 80 orang dalam sebuah mesin MRI.

Di dalam mesin itu terlihat aliran oksigen dalam otak mereka saat melakukan tugas dasar penelitian. Responden dianjurkan untuk menekan tombol tertentu dalam menanggapi pertanyaan tentang bentuk benda atau warna.

Para ilmuwan menemukan bahwa orang tua yang berbicara dua bahasa dengan lancar terlihat lebih cepat merespons pertanyaan dibandingkan dengan responden lain yang hanya menguasai satu bahasa.

"Bilingualisme tidak membuat Anda jadi seperti anak muda, tetapi membuat Anda lebih cepat berpikir dibandingkan dengan rekan-rekan yang hanya bicara satu bahasa," ujar Gold seperti dikutip Discovery News.

Hal ini menunjukkan, dengan belajar beralih antarbahasa, otak akan menjadi terampil mengambil kontrol atas tugas dan waktu tertentu ketika mendapati informasi yang tidak perlu.

Inilah Bagian Otak Yang Bikin manusia jahat

mengapa manusia bisa bertindak jahat? Karena ada bagian otak yang membuat perilaku ini terjadi. Neurolog asal Jerman, Dr Gerhard Roth, menemukan bagian otak tersebut. Tampak sebagai massa hitam dalam citra sinar X, terletak di bagian depan bawah otak. Massa hitam didapatkan pada hampir setiap pelaku kriminal.

Roth menemukannya ketika mempelajari para pelaku kejahatan di Jerman yang dihukum bertahun-tahun. Studi ini bagian dari upaya Pemerintah Jerman memahami kejahatan. Dalam studi, Roth meminta para pelaku kejahatan itu melihat film pendek sebelum gelombang di bagian otaknya diukur.
 
Menguraikan hasil studinya, Roth mengungkapkan, "Kapan pun ada adegan brutal kotor muncul, mereka tak menunjukkan emosi apa pun. Pada bagian otak yang berkaitan dengan belas kasih dan dukacita, tak terjadi apa pun."

Secara neurologis, Roth mengungkapkan bahwa perilaku jahat bisa muncul akibat beberapa sebab. Salah satu sebabnya adalah tumor. Setelah tumor diangkat, orang itu akan normal kembali seperti potensi jahatnya dicabut.

"Atau orang yang defisit secara fisiologis karena senyawa tertentu seperti serotonin di otak bagian depan tidak bekerja secara efektif," kata Roth seperti dikutip Daily Mail, Selasa (5/2/2013) lalu.

Dengan temuan ini, Roth mengungkapkan, tindakan kriminal seperti "genetik". Jika ada anak muda yang punya penyakit tertentu di bagian depan otaknya, maka ada peluang sebesar 66 persen anak itu akan melakukan tindakan kriminal. Tetapi, tentu tak otomatis demikian.

Roth mengatakan, tidak semua kriminal identik. Ia membagi pelaku kriminalitas menjadi tiga. Pertama, mereka yang tumbuh di lingkungan di mana pencurian dan pembunuhan dimaklumi. Dengan demikian, ia pun dapat membunuh dan mencuri tanpa rasa bersalah.

Golongan kedua adalah orang yang secara mental terganggu. Mereka melihat dunia atau orang lain sebagai ancaman. Ketiga adalah psikopat murni, orang yang seperti "terlahir" jahat. Adolf Hitler dan Stalin masuk dalam kategori ini.

No comments:

Post a Comment

Blogroll